Universitas Gunadarma
Teknik Informatika
S O F T S K I L L
Bhakti Utama Ganda Pamungkas
51413720
1IA03
1IA03
PATIL LELE
Patil
Lele merupakan
salah satu jenis permainan tradisional yang cukup populer di Provinsi Jawa Timur. Tidak hanya di Jawa Timur,
jenis permainan ini juga dikenal di provinsi/daerah lainnya (meskipun nama yang
berbeda, tetapi cara memainkannya sama).
Asal-Usul
Permainan Patil Lele
Darimana asal-usul Patil Lele,
permainan belum diketahui dengan pasti. Dilihat dari cara memainkannya,
permainan ini agak mirip dengan permainan Benthik yang juga sangat populer bagi masyarakat di Pulau Jawa,
terutama di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di daerah-daerah lain,
permainan seperti ini juga dikenal, namun dengan nama lain seperti Tak tek di Bangka belitung, Gathik, atau Tal Kadal. Meskipun dalam
keseluruhan tahapan permainannya tidak sama persis, namun secara umum,
permainan Patil Lele bisa dimasukkan ke dalam satu kategori dengan
permainan Benthik dan sejenisnya.
Patil Lele mengandung beberapa
aspek-aspek yang sangat bermanfaat. Aspek manfaat yang terkandung dalam
permainan Patil Lele terutama aspek jasmani dan aspek
sosial.
-
Aspek jasmani berpengaruh pada kekuatan fisik serta daya tahan dan
kelenturan tubuh.
-
Aspek sosial meliputi unsur kerjasama, suka akan keteraturan,
hormat-menghormati, balas budi, dan sifat malu atau sikap untuk selalu
menjunjung tinggi sportivitas.
Permainan Patil Lele membutuhkan konsentrasi
dan ketahanan fisik yang baik, terutama kekuatan pada tangan, serta memerlukan
latihan yang cukup intensif agar bisa dikuasai dengan maksimal.
Patil
Lele
Untuk memainkan
permainan tradisional Patil Lele diperlukan alat atau media berupa
dua buah potong kayu. Permainan ini bisa di jadikan pembelajaran bagi siswa
sekolah:
·
Siswa bermain di luar kelas (lapangan), kemudian siswa
dibagi menjadi 4 kelompok (jumlah siswa 20 orang). Jadi masing-masing kelompok
terdiri dari 5 orang.
·
Potongan
kayu pertama sebagai pemukul dengan
panjang kurang lebih 40 cm2 disebut “induk”
atau enduk dalam bahasa Jawa Timur.
·
Kayu yang
kedua adalah potongan kayu sepanjang kira-kira 6 atau 7 cm2 sebagai
yang dipukul dinamakan “anak”.
·
Satu orang dari kelompok yang
lebih dulu berhak memukul tongkat setelah pengundian meletakkan tongkat yang
akan dipukul di atas 5 bata yang sudah disusun. Kemudian tongkat yang berada di
atas bata salah satu bagian ujungnya dipukul, sehingga tongkat terlempar.
·
Beri tanda dan ukur jarak dari
bata ke tanda tempat tongkat terlempar. Kemudian dilanjutkan oleh kelompok
lain.
·
Kelompok yang lemparan
tongkatnya paling jauh, maka kelompok itu yang dinyatakan menang.
Nilai-nilai
Banyak sekali nilai-nilai positif yang terkandung
dalam permainan Patil Lele dari Jawa Timur ini, antara
lain:
-
Melatih insting dan ketepatan dalam bertindak. Dengan memainkan
permainan Patil Lele, pemain pasti akan berusaha memaksimalkan kemampuan instingnya
agar memperoleh hasil yang baik. Selain itu, permainan ini juga akan
membiasakan seseorang berpikir cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu.
-
Melatih kekompakan dan solidaritas bekerja dalam sebuah tim. Permainan Patil
Lele adalah permainan kolektif yang membutuhkan team work yang
padu dan saling pengertian antar sesama anggota kelompok.
-
Meningkatkan ketahanan fisik dan kemampuan mental. Dengan memainkan
permainan Patil Lele, ketahanan tubuh seseorang akan meningkat karena
permainan ini membutuhkan aktivitas fisik yang cukup prima. Selain itu,
ketahanan mental pun akan meningkat karena dalam permainan ini juga menuntut
kestabilan mental, misalnya dalam menjaga ego dan emosional para pemain.
-
Melatih sportivitas dalam berkehidupan. Permainan Patil Lele biasanya melibatkan
banyak orang yang dibagi dalam 2 (dua) kelompok. Jalannya permainan akan
diawasi langsung oleh semua peserta yang terlibat sehingga rasa sportivitas pun
akan selalu terjaga.
-
Memupuk tingkat sosialisasi dalam pergaulan. Permainan Patil
Lele adalah jenis permainan kolektif, bukan individual, sehingga ruang
sosialisasi dalam pergaulan sesama teman akan selalu terbuka.
-
Menjaga kelestarian tradisi dan kearifan lokal. Permainan Patil Lele merupakan
produk asli Indonesia, meskipun dengan perbedaan nama di berbagai daerah. Oleh
karena itu, dengan melakukan permainan Patil Lele sama halnya dengan
turut menjaga tetap lestarinya tradisi asli Indonesia atau kearifan lokal .
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar