Selasa, 21 Januari 2014

Tugas Softskill Universitas Gunadarma : Permainan Tradisional Patil Lele



                                                                                               Universitas Gunadarma
Teknik Informatika






S O F T   S K I L L



Bhakti Utama Ganda Pamungkas
51413720
1IA03



PATIL LELE

Patil Lele merupakan salah satu jenis permainan tradisional yang cukup populer di Provinsi Jawa Timur. Tidak hanya di Jawa Timur, jenis permainan ini juga dikenal di provinsi/daerah lainnya (meskipun nama yang berbeda, tetapi cara memainkannya sama).

Asal-Usul Permainan Patil Lele
Darimana asal-usul Patil Lele, permainan belum diketahui dengan pasti. Dilihat dari cara memainkannya, permainan ini agak mirip dengan permainan Benthik yang juga sangat populer bagi masyarakat di Pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di daerah-daerah lain, permainan seperti ini juga dikenal, namun dengan nama lain seperti Tak tek di Bangka belitung, Gathik, atau Tal Kadal. Meskipun dalam keseluruhan tahapan permainannya tidak sama persis, namun secara umum, permainan Patil Lele bisa dimasukkan ke dalam satu kategori dengan permainan Benthik dan sejenisnya.
Patil Lele mengandung beberapa aspek-aspek yang sangat bermanfaat. Aspek manfaat yang terkandung dalam permainan Patil Lele terutama aspek jasmani dan aspek sosial.
-                 Aspek jasmani berpengaruh pada kekuatan fisik serta daya tahan dan kelenturan tubuh.
-                 Aspek sosial meliputi unsur kerjasama, suka akan keteraturan, hormat-menghormati, balas budi, dan sifat malu atau sikap untuk selalu menjunjung tinggi sportivitas.
Permainan Patil Lele membutuhkan konsentrasi dan ketahanan fisik yang baik, terutama kekuatan pada tangan, serta memerlukan latihan yang cukup intensif agar bisa dikuasai dengan maksimal.



Patil Lele

Alat & Aturan Permainan
Untuk memainkan permainan tradisional Patil Lele diperlukan alat atau media berupa dua buah potong kayu. Permainan ini bisa di jadikan pembelajaran bagi siswa sekolah:
·              Siswa bermain di luar kelas (lapangan), kemudian siswa dibagi menjadi 4 kelompok (jumlah siswa 20 orang). Jadi masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang.
·              Potongan kayu pertama sebagai pemukul dengan panjang kurang lebih 40 cmdisebut “induk” atau enduk dalam bahasa Jawa Timur.
·              Kayu yang kedua adalah potongan kayu sepanjang kira-kira 6 atau 7 cm2 sebagai yang dipukul dinamakan “anak”.
·              Satu orang dari kelompok yang lebih dulu berhak memukul tongkat setelah pengundian meletakkan tongkat yang akan dipukul di atas 5 bata yang sudah disusun. Kemudian tongkat yang berada di atas bata salah satu bagian ujungnya dipukul, sehingga tongkat terlempar.
·              Beri tanda dan ukur jarak dari bata ke tanda tempat tongkat terlempar. Kemudian dilanjutkan oleh kelompok lain.
·              Kelompok yang lemparan tongkatnya paling jauh, maka kelompok itu yang dinyatakan menang.

Nilai-nilai
Banyak sekali nilai-nilai positif yang terkandung dalam permainan Patil Lele dari Jawa Timur ini, antara lain:
-                 Melatih insting dan ketepatan dalam bertindak. Dengan memainkan permainan Patil Lele, pemain pasti akan berusaha memaksimalkan kemampuan instingnya agar memperoleh hasil yang baik. Selain itu, permainan ini juga akan membiasakan seseorang berpikir cepat dan tepat dalam melakukan sesuatu.
-                 Melatih kekompakan dan solidaritas bekerja dalam sebuah tim. Permainan Patil Lele adalah permainan kolektif yang membutuhkan team work yang padu dan saling pengertian antar sesama anggota kelompok.
-                 Meningkatkan ketahanan fisik dan kemampuan mental. Dengan memainkan permainan Patil Lele, ketahanan tubuh seseorang akan meningkat karena permainan ini membutuhkan aktivitas fisik yang cukup prima. Selain itu, ketahanan mental pun akan meningkat karena dalam permainan ini juga menuntut kestabilan mental, misalnya dalam menjaga ego dan emosional para pemain.
-                 Melatih sportivitas dalam berkehidupan. Permainan Patil Lele biasanya melibatkan banyak orang yang dibagi dalam 2 (dua) kelompok. Jalannya permainan akan diawasi langsung oleh semua peserta yang terlibat sehingga rasa sportivitas pun akan selalu terjaga.
-                 Memupuk tingkat sosialisasi dalam pergaulan. Permainan Patil Lele adalah jenis permainan kolektif, bukan individual, sehingga ruang sosialisasi dalam pergaulan sesama teman akan selalu terbuka.
-                 Menjaga kelestarian tradisi dan kearifan lokal. Permainan Patil Lele merupakan produk asli Indonesia, meskipun dengan perbedaan nama di berbagai daerah. Oleh karena itu, dengan melakukan permainan Patil Lele sama halnya dengan turut menjaga tetap lestarinya tradisi asli Indonesia atau kearifan lokal .



Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar